Kembali Lagi Dengan Cara Berbeda

Suatu waktu, dalam retret Engaged Buddhism for 21st Century di Hanoi. Saya ingat sehari sebelum retret berakhir ada sesi tanya jawab, Bhante Thich Nhat Hanh (Thay) hadir di tengah-tengah mereka untuk menjawab berbagai jenis pertanyaan. Jumlah peserta cukup banyak, jadi hanya belasan orang saja yang berkesempatan untuk bertanya.

Gagal Hamil
Saya ingat ada seorang wanita muda vietnam-amerika. Ia mulai dengan kisah rumah tangganya, lalu cerita tentang kegagalannya untuk hamil. Suasana ruangan tiba-tiba berubah, terkesan agak mendung, sedikit mencekam, tak lama kemudian isak tangis pun tak terhindarkan.

Wanita itu pun melanjutkan ceritanya, bahwa ia mencoba berbagai cara untuk hamil, lalu Thay memotong, “Tapi belum juga berhasil kan?”. Spontanitas Thay membuat semua audiens tertawa kecil. Zen Master selalu tahu kapan waktu tepat untuk melemparkan guyon yang serius tapi nyata.

Suasana sudah berubah 180 derajat. Wanita itu mengusap air matanya, tampaknya sedikit lebih tegar, lalu bertanya kepada Thay, bagaimana cara terbaik untuk mengatasi kesedihan dan kekecewaan itu. Saya yang duduk di barisan paling belakang, sambil mengeryitkan dahi membayangkan bagaimana seorang Zen Master menjawab pertanyaan seperti itu. Wong, Thay adalah seorang biksu.

Siklus Terus Menerus
Thay memberi perumpamaan bunga-bunga yang rontok pada musim gugur. Pohon-pohon juga seolah-olah hampir mati, sebagian besar rumput pun seolah-olah sedang tidur. Ketika kondisi-kondisi sudah tidak lengkap lagi maka bunga akan rontok. Tapi bunga-bunga itu tidak mati sepenuhnya, hanya sebagian dirinya yang mati.

Bunga dan daun yang rontok akan jatuh ke tanah, tak lama kemudian akan menjadi pupuk kompos bagi bunga dan pohon. Ternyata kerontokan dari bunga dan daun tidak sepenuhnya sebuah kabar buruk, namun mereka akan datang kembali dengan wujud berbeda, justru menjadi kabar gembira.

Semua orang tahu ketika musim semi datang kembali, maka bunga-bunga itu akan bersemi indah lagi. Kondisi-kondisi untuk bunga tumbuh kembali sudah matang dan mencukupi. Walaupun demikian, nanti bunga akan rontok kembali dan mengalami siklus terus menerus.

Ketika kondisi-kondisi sudah tidak lengkap lagi maka bunga akan rontok. Tapi bunga-bunga itu tidak mati sepenuhnya, hanya sebagian dirinya yang mati.

Dilema Adopsi
Kehidupan manusia tampaknya memiliki keserupaan dengan bunga dan pohon. Ketika kondisi mencukupi maka sesuatu akan terjadi seperti ini, jika kondisi belum matang atau tidak mencukupi maka sesuatu yang lain akan terjadi. Hasilnya tidaklah selalu sesuai dengan harapan kita.

Suatu hari ada seorang teman berkisah dengan dirinya yang juga belum berhasil hamil. Ia sudah banyak menempuh berbagai cara, bahkan sudah mencoba bayi tabung, hasilnya masih nihil. Akhirnya ia memutuskan untuk mengadopsi anak karena desakan dari orang tuanya.

Mengadopsi anak kadang bisa menjadi sesuatu yang dilematis. Anak orang lain yang tidak memiliki hubungan darah atau bukan kandung, ada suatu keraguan besar atas latar belakang keluarga sang anak. Hati ingin benar-benar menganggap anak adopsi sebagai anak kandung, tapi apa daya tidak selalu berhasil.

Anak sudah diadopsi sekian tahun, dan sang anak juga kian hari kian tumbuh besar. Namun ganjelan hati masih sering kembali menghantui, merasa bahwa ini anak bukanlah anak kandung. Suatu hari nanti mungkin sang anak akan bertanya, lalu apa yang harus ia dijawab?

Dia Datang Lagi
Saya bilang ke temanku, ada kemungkinan dia memang anakmu yang sudah beberapa kali ingin hadir di dalam kandunganmu, tapi kondisi-kondisi belum matang dan belum cukup. Saya yakin dia telah mencoba berkali-kali, tapi belum juga sukses.

Sang anak akhirnya tetap datang kepadamu dengan cara menumpang rahim orang lain yang telah memiliki kecukupan kondisi. Ia hadir di depanmu, ia datang kembali lagi kepadamu, karena koneksi karma telah terjalin sejak lama. Jika dia memang anakmu, maka dia akan datang kembali dengan cara yang berbeda.

Terus terang, saya tidak tahu mengapa saya bisa menjawab seperti itu. Namun itulah spontanitas yang lahir dalam pikiranku, dan itulah yang saya sampaikan. Lalu kami hening untuk beberapa saat. Saya merenungkan kembali ucapanku, tampaknya ada benarnya juga. Saya tidak merencanakan untuk menjawab seperti itu, lalu darimanakah jawaban itu?

Sampai saat ini masih menjadi sebuah misteri. Ada sesuatu dalam gudang kesadaran saya yang akan muncul ketika mendapat pertanyaan-pertanyaan yang unik. Jawaban-jawaban yang tidak saya persiapkan kadang menjadi jawaban yang sangat menakjubkan, hingga saat ini saya masih merasa kagum dengan kejernihan batin dalam merespon suatu kesulitan kehidupan.

Warisan Guru
Saya merasa ada sebuah koneksi yang mendalam antara bagaimana cara guru saya menjawab pertanyaan wanita vietnam-amerika itu. Memiliki nada yang serupa, namun dengan gaya bahasa yang berbeda. Saya melihat ada benang merah antara cara saya berpikir dengan cara Thay berpikir. Saya semakin yakin bahwa seorang guru mewariskan dirinya kepada murid-muridnya.

Jika kondisi matang, maka sesuatu akan hadir. Jika kondisi belum matang, maka akan ada yang lain akan muncul. Cukup sering apa yang kita harapkan tidak selalu sesuai dengan apa yang kita pikirkan atau harapkan. Anda hendaknya selalu membuka hati untuk melihat lebih dalam atas fenomena-fenomena dalam kehidupan sehingga tidak terjebak dalam kesedihan berkepanjangan.

Creative Commons LicenseArtikel ini boleh dikutip sebagian atau seluruhnya dengan tetap mencantumkan nama penulis dan url, tidak dimodifikasi dan non komersial. Karya ini dilindungi oleh lisensi Creative Commons License, kecuali yang tidak disebutkan demikian.

4 comments on “Kembali Lagi Dengan Cara Berbeda

  1. Lilis Feb 21, 2018 03:30

    Sangat mencerahkan Suhu👍 terima kasih sudah berbagi 🙏

  2. Chittra Swastiekka Feb 21, 2018 04:14

    Terimakasih Bhante…
    Sangat mncerahkan…

  3. Ira Feb 21, 2018 06:01

    sharing ini mengajak kita belajar menerima semua kondisi yg hadir walaupun tidak selalu sesuai dengan harapan.. Acceptance is the door for being peace.. saat rasa damai hadir.. kita akan melihat kondisi yg tdk sesuai harapan dengan pikiran yg berbeda.. All is well.. tks n deep bow bhante pencerahan nya..

  4. nn Mar 22, 2018 22:31

    Open mind and open heart🙏🙏

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.