Manusia Antena

Tanah Lot, Bali Island

Apa itu Manusia Antena? Yang jelas bukan kesatria baja hitam! Walaupun kita sedang bicara antena, tapi antena dia cuman ada dua, sedangkan manusia memiliki lima antena. Loh kok ada lima antena? Itulah manusia ajaib!

Benar, manusia itu ajaib. Antena memiliki fungsi memancarkan dan menerima sinyal atau gelombang. Bayangkan saja radio, ada antenanya sehingga bisa menangkap frekuensi di sekitarnya. Radio canggih sekarang antenanya di dalam, tidak kelihatan.

Lalu bagaimana pula dengan antena manusia? Nah Antena manusia adalah pancaindra, yang fungsinya mirip-mirip dengan antena, bisa menerima sinyal dari luar. Jadi benar toh Anda punya antena.

Antena Mata

Antena khusus ini hanya bisa menerima gelombang yang berkaitan dengan warna dan bentuk. Zaman sekarang, mata sering lelah dan menderita karena durasi di depan layar sentuh atau komputer sangatlah panjang.

Mata terus menyerap ribuan bahkan jutaan warna dari gawai, belum lagi sinar menyengat, tak heran kalau antena ini sering kabur bahkan rusak. Ada orang yang bahkan membutuhkan alat bantu seperti kaca mata atau lensa kontak.

Ada hal yang unik. Mata ternyata juga bisa mengeluarkan cairan, iya air mata, tapi dia bukanlah mata air. Ada beberapa penyebabnya. Bisa jadi menonton adegan yang menyedihkan dalam film, atau meratapi kehidupannya yang tidak jelas itu.

Gelombang yang masuk ke mata perlu difilter. Kekuatan filter bisa berasal dari energi kewawasan (mindfulness). Jika filternya bolong, maka banyak racun lolos masuk ke dalam pikiran. Racun kekerasan, kedengkian, kemarahan, dan sebagainya.

Antena Telinga

Antena ini menerima gelombang berupa bunyi-bunyian, musik, percakapan, suara alam, kicauan burung, dan lain-lain. Semua hal yang berkaitan dengan frekuensi tinggi dan rendahnya bunyi, ada gendang di dalam telinga yang merespon.

Telinga terus menyerap semua bunyi sepanjang hari. Bahkan pada saat tidur sekalipun ia masih menyerap suara dari luar. Zaman sekarang banyak orang yang selalu menyumpal telinganya dengan earphone, serasa seperti orang budek.

Saat ini banyak produk yang memanjakan telinga, sehingga semakin banyak orang mengalami kesulitan mendengar, bahkan eror telinganya. Ada orang yang bahkan butuh alat bantuan agar bisa mendengar dengan baik.

Ada hal unik. Telinga juga bisa mengeluarkan sesuatu, apa itu? Em… yang warna kuning itu, saya tidak tahu namanya apa. Telinga bisa mengalami gangguan ketika berenang atau naik pesawat. Serasa telinga berdengung atau tersumbat karena perbedaan tekanan udara.

Apa pun yang kita dengar juga perlu disaring. Jangan dibiarkan bablas! Dunia ini cukup banyak sampah-sampah percakapan. Apabila energi kewawasan Anda cukup tinggi, maka toksin sampah itu gagal bikin polusi pikiranmu. Tidak hanya percakapan, tapi juga musik, audio di film, dan sejenisnya.

Antena Hidung

Lubangnya dua. Tempat pertukaran udara. Elemen urgen yang selalu dibutuhkan, dan mendesak, tidak bisa ditunda. Setiap tarikan napas, setiap embusan napas adalah kehidupan, adalah sumber energi alami.

Hidung sangat erat kaitannya dengan aroma atau berbagai jenis bau. Aroma identik dengan harum, lalu ada juga ‘aroma’ yang kurang harum. Ada juga aroma toksin, terutama beberapa bahan kimia pengharum. Ada juga asap kendaraan, rokok, cerobong asap pabrik. Bahkan merambah ke dunia bisnis seperti aroma terapi.

Jangan khawatir. Di dalam hidung ada bulu-bulu yang bisa menyaring udara kotor. Melihat kenyataan zaman sekarang polusi udara sangat parah, bahkan bulu-bulu di hidung juga kewalahan, tidak jarang mereka gagal melaksanakan tugasnya.

Oyah, hidung juga bisa mengeluarkan sesuatu, bahasa halusnya “tambang”. Ada yang bilang, masuk lurus keluar bengkok. Coba saja pakai jari telunjuk. Tapi jangan melakukan sekarang yah, nanti saja waktu ke kamar kecil (senyum kecut).

Dunia ini masih ada tempat-tempat yang udaranya bersih dan segar. Entahlah masih bisa bertahan berapa lama? Bukan saya pesimis, tapi lihat saja perilaku tidak bertanggung jawab manusia karena loba pribadi dan kolektif, membuat polusi udara. Jangan-jangan, suatu hari nanti udara harus dibeli seperti membeli air mineral.

Antena Mulut

Mulut juga menerima sinyal. Setiap makanan padat atau cairan yang masuk, maka lidah berfungsi untuk membeda-bedakannya. Ada manis, asin, pahit, pedas, dan asam. Setiap rasa ini memberi kesan berbeda-beda.

Makanan yang masuk melewati mulut bisa memperkuat badan sekaligus melemahkan badan. Tak jarang ada orang keracunan makanan, bahkan ada yang nyawanya pun melayang! Oleh karena itu pilihlah makanan dengan hati-hati, jangan biarkan racun menumpuk di dalam badan.

Mata dan hidung berkolaborasi erat dengan mulut. Ada makanan yang terlihat enak namun tidak sehat. Ada makanan yang tercium aromanya menggoda juga sering tidak sehat. Makanan yang tawar kadang menjadi makanan sehat, namun mata, hidung, dan lidah seia sekata sehati sejiwa, emoh!

Mulut juga bisa mengeluarkan sesuatu. Menyanyi, berbicara, bersiul, menangis, bahkan ada sesuatu yang warnanya putih itu, yes benar, jigong. Ketika berbicara, bahasanya bisa berupa sampah atau bunga, Anda bebas memilih.

Antena Kulit

Sentuhan menerima sinyal paling banyak. Seluruh tubuh bisa melakukannya. Ada bagian-bagian yang lebih sensitif, ada bagian yang kurang sensitif. Pernah lihat orang yang tidak tahan jika digelitik? Seluruh badan serasa kena setrum.

Kulit bisa merasakan halus dan kasar, dingin dan hangat, bahkan panas. Semua sensasi ini memberi kesan unik. Ada rasa pegal dan nyaman. Bayangkan bagian bahu yang pegal, maka pijatan lembut bisa membuat otot-otot kendor.

Menjadi Tuan Rumah

Semua antena memiliki fungsinya masing-masing. Teknik meditasi adalah memanfaatkan lima antena itu untuk memproduksi energi kewawasan, jangan biarkan antena itu justru menguras energimu.

Kekuatan energi kewawasan lahir dari menyatukan pikiran dan badan jasmani di sini dan saat ini, merasakan langsung interaksi realtime pancaindra. Penyadaran muncul dari pikirian saat ini.

Jangan sembarang menyerap sinyal, gelombang, dan frekuensi. Menonton film kekerasan, maka antena mata dan telinga akan menyedot energi kekerasan. Mengucapkan kata-kata kasar, maka antena mulut dan telinga ikut menyedot energi kata-kata kasar.

Energi kewawasan yang dihasilkan dari antena-antena itu akan bisa menjadi pelindung dan filter. Jika energi kewawasanmu lemah, maka seperti tanggul yang bocor, banyak permasalahan akan mengalir masuk.

Mulailah menggunakan antena itu untuk menghasilkan energi kewawasan. Anda butuh dukungan dari antena maya satu lagi yaitu pikiran. Energi kewawasan menjadikan pikiran sebagai pemimpin dari antena lainnya, Pikiran harus menjadi tuan rumah, jangan menjadi babu!

Creative Commons LicenseArtikel ini boleh dikutip sebagian atau seluruhnya dengan tetap mencantumkan nama penulis dan url, tidak dimodifikasi dan non komersial. Karya ini dilindungi oleh lisensi Creative Commons License, kecuali yang tidak disebutkan demikian.

One comment on “Manusia Antena

  1. Daisy Jun 6, 2019 10:07

    Anumodana bhante 🙏🙏🙏

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.