Istilah di atas berbeda dengan mudita, karena mudita berarti simpatik terhadap perbuatan baik orang lain, tidak hanya sekedar pemberian saja.
Perasaan yang muncul dari anumodana adalah kataññu (Sk. kṛtajña) yang berarti rasa bersyukur karena menyadari apa yang sudah kita terima. Kataññu biasanya dipasangkan dengan katavedi yang berarti “tekad untuk membalas kebaikan”.
Jadi kataññukatavedi berarti, “Rasa syukur muncul dari menyadari kebaikan yang telah saya terima, kemudian bertekad untuk membalas kebaikan itu”.
Kataññukatavedi biasanya diungkapkan lewat kata-kata maupun tindakan.
Artikel ini boleh dikutip sebagian atau seluruhnya dengan tetap mencantumkan nama penulis dan url, tidak dimodifikasi dan non komersial. Karya ini dilindungi oleh lisensi Creative Commons License, kecuali yang tidak disebutkan demikian.
bagaimana caranya? dan apa yang harus diucapkan?
Caranya bisa lewat memikirkan bahwa betapa baiknya orang ini memberikan sesuatu, dengan berpikir demikian maka kita terdorong untuk mengatakan anumodana atau katannukatavedi, atau kalau orang indonesia bilang “terima kasih” tampaknya lebih membumi, dan kita membangkitkan tekad untuk berlatih meditasi lebih rajin, mencapai kebijaksanaan lebih dalam sehingga nanti kita bisa membantu lebih banyak orang 🙂 Selamat berlatih yah….
Terima kasih bhante atas penjelasannya diatas krn sy jg lagi berpikir bagaimana caranya dan apakah ada paritta khusus yg hrs dibaca 🙏