Meditasi Butuh Frekuensi, Konsistensi, dan Durasi

Plum Village Thailand, Okt 2019

Ada seorang pemula dalam praktik meditasi bertanya, “Bhante, saya seorang pemula dalam meditasi. Menurut Bhante, dalam sehari seseorang perlu meditasi berapa kali dan berapa lama?” Mendengar pertanyaan itu, saya tiba-tiba teringat dokter, seolah-olah saya harus membuka resep.

Kira-kira begini bunyi resepnya: Meditasi duduk sehari dua kali, cukup 15 menit. Meditasi jalan sehari tiga kali, sekitar 10 menit. Meditasi makan sehari tiga kali, 10 menit. Sering-sering praktik bernapas dan senyum berkesadaran.

Menyetel

Saya mengajarkan meditasi dalam suasana retret atau Day of Mindfulness (DOM). Praktik meditasi yang bisa diselipkan dalam kegiatan sehari-hari. Prinsip utama lewat napas berkesadaran, membawa atensi kembali ke sini dan saat ini. Jangan terlalu lama bikin rencana masa depan atau dipenjara oleh masa lalu.

Kenapa napas? karena napas itu selalu di sini dan saat ini, jadi beres sudah! Napas adalah gerbang utama meditasi, tak heran kalau teknik ini sering diulang-ulang. Menguasai napas sama dengan menguasai kehidupan, karena napas adalah indikator untuk mengetahui perubahan yang terjadi dalam badan, perasaan, dan pikiran.

Ada satu istilah yang sangat berkesan bagi saya, 調 (Pinyin: Diào) yang saya terjemahkan sebagai “menyetel”. Apa yang disetel? Badan, pikiran, dan perasaan. Praktik kewawasan (mindfulness) memberikan kekuatan menyetel. Kewawasan melahirkan kejernihan (clarity) agar bisa melihat dengan persis apa yang mau disetel. Lalu, disetel dengan panduan atensi bajik (appropriate attention).

Sebagaimana zaman dahulu Siddharta juga menyetel praktiknya. Awalnya dia terlalu ekstrem dalam penyiksaan diri, hampir enam tahun. Suatu ketika sontak dengan pemain kecapi yang bilang, jika senar kecapi terlalu kendor maka tidak ada suaranya. Jika terlalu kencang maka bisa putus, suara kecapi akan merdu jika senarnya disetel dengan pas.

Anda perlu menjadi ahli menyetel senar kecapi alias badan, perasaan, dan pikiran dengan panduan kewawasan, kejernihan, dan atensi bajik. Kekuatan kewawasan membuat cuaca hati menjadi cerah dan jelas, sehingga Anda bisa lebih mudah menavigasi dengan tepat.

NMNK

Lalu, sehari perlu meditasi duduk berapa kali? Saya anjurkan dua kali, pagi dan malam, ini urusannya dengan frekuensi. Tidak perlu berlama-lama ria, mulai dari durasi pendek, sebut saja 10 menit atau 15 menit. Anda yang sudah terbiasa dengan durasi lebih panjang, tentu saja boleh disesuaikan.

Sehari dua kali tampaknya bukanlah hal yang merepotkan. Anda sanggup berlama-lamaan di youtube, kok 15 menit untuk duduk mengamati napas masuk (NM) dan napas keluar (NK) kok tidak bisa? Lagipula napas sudah alami terjadi 24 jam, Anda tidak perlu secara khusus bernapas. Cukup arahkan atensi pada NMNK saja.

Komponen selanjutnya setelah frekuensi, Anda perlu konsistensi. Lakukanlah setiap hari, jangan bolong-bolong. Tampaknya ini tantangan banyak orang. Tak heran, orang Indonesia menggunakan pribahasa “hangat-hangat taik ayam”. Hangatnya tidak bisa bertahan lama, jadi bagaimana bisa kembali menghangatkan taik itu? Ups maaf, maksud saya membangkitkan kembali semangat untuk meditasi?

Silakan buatkan reminder di HP, teguhkan komitmen itu. Cara lain bisa berkumpul bersama-sama praktisi lain bisa menghangatkan kembali taik semangat itu. Ada banyak orang merasa malas jika melakukannya dewean. Makanya ada latihan bersama (供修) secara rutin itu bagus, contoh ada DOM sebulan sekali. Kadang bisa berkali-kali karena diadakan di tempat berbeda-beda.

Variasi durasi

DOM bisa membantu seseorang untuk kembali tersegarkan, membuat taman hatinya kembali bersih dari rumput-rumput liar: benci, marah, kecewa, stress, dan kawan-kawannya. DOM bisa membantu seseorang menyadari betapa pentingya praktik napas dan menerapkan kewawasan dalam aktivitas sehari-hari.

Setelah beberapa bulan, tampaknya sangat disarankan untuk mengikuti DOM yang durasinya sedikit lebih panjang, contoh weekend retreat. Pada umumnya bisa dilakukan dari hari Jumat s.d. minggu. Ini bisa menjadi solusi bagi mereka yang ingin menemukan ketenangan dan kebahagiaan yang lebih otentik lewat praktik berkewawasan, kadang ada yang menyebutnya short escape.

Ada juga retret yang durasinya lebih pajang lagi, sebut saja antara 5 s.d. 7 hari. Setahun sekali mengikuti retret demikian tampaknya bagus. Anda perlu pintar dalam manajemen cuti, jangan sampai tekor. Lalu, Anda juga perlu alokasi liburan bersama keluarga atau me time dalam bentuk lain.

Praktik meditasi sudah menjadi kebutuhan, kuasai prinsip dasarnya dengan baik, sediakan waktu untuk memperhatikan napas secara rutin agar frekuensinya semakin banyak. Bukan hanya rutin saja, namun perlu konsistensi, apa pun suasana hati, tetap konsisten untuk melanjutkan praktik NMNK.

Panjang pendek

Jika frekuensi dan konsistensi Anda sudah bagus, maka Anda tidak perlu risau lagi dengan urusan durasi. Banyak orang terjebak pada durasi panjang ketika baru mengenal meditasi. Mereka acap kali merasa terbebani, contoh seseorang merasa terbebani harus bermeditasi 1 jam. Sayang sekali jika karena beban itu, lalu dia membuang meditasi.

Mulailah dari durasi pendek, kemudian boleh diperpanjang juga boleh diperpendek. Temukan durasi yang pas buat Anda sendiri. Ada waktu boleh durasinya lebih panjang, dan lain waktu durasinya lebih pendek. Ketika kekuatan kewawasan semakin stabil, maka durasi panjang atau pendek sudah tidak menjadi masalah lagi.

Creative Commons LicenseArtikel ini boleh dikutip sebagian atau seluruhnya dengan tetap mencantumkan nama penulis dan url, tidak dimodifikasi dan non komersial. Karya ini dilindungi oleh lisensi Creative Commons License, kecuali yang tidak disebutkan demikian.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.