Prepared or Unprepared?

Kamu pasti punya kebiasaan. Apa saja kebiasaanmu? Boleh sebutkan beberapa?

…..

Kalau Namanya kebiasaan, itu pasti yang wajib dilakukan setiap hari. Diantara beberapa kebiasaan yang disebutkan barusan, seberapa banyak kebiasaan baik? seberapa banyak pula kebiasaan yang kurang baik? atau sama banyaknya?

Hidup di biara, monastik plum village dilatih untuk membangun kebiasaan baik. Contoh kita wajib tidur sekitar pukul 22.00 kemudian bangun pagi pada pukul 04.00. Agar kebiasaan ini bisa tercipta, maka ada beberapa kondisi pendukung yang perlu dipersiapkan.

Elemen Nontujuan

Kondisi pendukung apa saja? Contoh ada aturan wajib mematikan lampu pada pukul 22.00. Ada genta penanda jam malam sekaligus sebagai mulainya praktik noble silent (hening bening). Untuk mencapai suatu tujuan, maka ada elemen ‘nontujuan’ yang perlu dikerjakan.

Bangun pagi bisa menjadi sesuatu yang cukup sulit bagi sebagian orang. Mereka yang sudah terbiasa bangun pagi, justru sangat menikmatinya. Pagi itu pukul berpa? Mungkin sekitar pukul 05.00 atau 06.00 pagi, lebih atau kurang. Tubuh seperti sudah ada alarm natural, bahkan kadang-kadang 5 menit sebelum pukul 05.00, seseorang sudah terbangun.

Agar bisa bangun pagi, banyak orang mengandalkan alarm contoh di HP ada fasilitasnya. Saya termasuk orang yang memanfaatkan fasilitas itu. Ada banyak kesempatan saya selalu bangun lebih awal sebelum alarm berdering. Di Plum Village ada genta diundang untuk membangunkan para monastik.

Tidak Ngambek

Untuk urusan bangun pagi, kami ada mindfulness inspector. Biksu senior yang bertugas untuk mendisiplinkan para monastik. Jikalau ada monastik yang masih belum bangun, maka dia akan gedor-gedor jendela, atau kadang menyalakan lampu kamar tersebut. Tidak ada yang ngambek dalam kondisi demikian, karena memang itu tugas dia.

Biasanya, setelah mendengar genta pagi, seseorang sudah boleh menyalakan lampu di kamar, agar teman sekamar ikut bangun. Ini memang kesepakatan bersama, jadi tidak ada yang merepet kalau lampu dinyalakan pada jam tersebut.

Hal-hal seperti ini banyak dipersiapkan (well prepared) agar membangun atmosfir latihan di sentra praktik meditasi. Ada juga hal-hal yang tidak terlalu bisa direncakan dengan pasti (not well planned beforehand). Contoh, di dalam komunitas atas rotasi tim masak. Satu tim sekitar 15 monastik dengan 1 team leader.

Lebih Fleksibel

Team leader perlu punya kemampuan memimpin. Pekerjaan di dapur tampaknya tidak semudah yang dibayangkan apalagi tim gendut seperti itu. Dia harus bisa melihat bahan apa yang tersedia, melihat timnya punya kemampuan apa saja. Team leader harus merancang menu pada hari itu, tapi bahan mentah yang tersedia di dapur kadang tidak selalu sesuai keinginan, jadi harus belajar lebih fleksibel.

Menu makanan biasanya ada perbedaan antara sarapan, makan siang, dan malam. Pagi biasanya makanan ringan. Kalau siang, makanan lebih berbobot yang mencakup nasi, sayur, dan sup. Kadang ada tambahan seperti buah, manisan, atau makanan sampingan yang bertahan berhari-hari atau lebih lama, seperti kimchi atau sejenisnya.

Makan malam biasanya menghabiskan sisa makanan siang, jika perlu tim masak boleh memasak makanan tambahan secukupnya. Contoh, bihun kuah, spageti, mie kuah ala Vietnam, atau beberapa makanan yang diramu ulang agar bisa dihabiskan pada hari itu juga.

Apakah sesuatu dipersiapkan dengan baik (well prepared) atau sesuatu tidak dipersiapkan dengan baik (not well prepared), roda aktivitas komunitas harus bisa terus bergulir. Komunitas monastik Plum Village melihat kebutuhan akan dua hal tersebut, tidak membandingkan mana yang lebih baik. Dua hal tersebut ada porsinya pada situasi yang dibutuhkan. Urusannya hanya perlu diletakkan di tempat dan waktu yang sesuai, maka itu justru akan memberikan manfaat besar.

Anda yang mana?

Memang ada orang yang punya kebiasaan harus mempersiapkan segala sesuatu dengan aksi. Ada juga orang yang agak cincai gimana nanti saja. Komunitas merupakan suatu organisme yang terdiri dari variasi anggota demikian sehingga membantu meningkatkan saling pengertian.

Anda termasuk kesebelasan yang mana? Apakah Anda adalah perfeksionis yang harus mempersiapkan semua dengan sempurna? Atau orang yang lebih santai, hanya melakukan persiapan apa adanya saja? Atau Anda adalah orang fleksibel, kadang persiapan matang, kadang santai-santai, kadang malah tidak melakukan persiapan sama sekali?

Terus terang, ada hal-hal yang kadang tidak perlu melakukan persiapan apa pun, malah hasilnya lebih maksimal. Selamat terus mengeksplorasi urusan prepared dan unprepared, semoga memberikan manfaat untuk kebahagiaan hidupmu.

Creative Commons LicenseArtikel ini boleh dikutip sebagian atau seluruhnya dengan tetap mencantumkan nama penulis dan url, tidak dimodifikasi dan non komersial. Karya ini dilindungi oleh lisensi Creative Commons License, kecuali yang tidak disebutkan demikian.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.