Aspirasi Tertinggi

Fondasi Penting: Sila
Melaksanakan Sila umat perumah tangga berkaitan dengan komitmen, tentu saja anda bisa melaksanakan sila tanpa harus berkomitmen, namun komitmen memberikan kekuatan besar, terutama menjadi pelindung kita agar tidak terlahir ke alam rendah, setelah berkomitmen untuk melaksanakan sila kemudian berlindung kepada Triratna (Tib. dkon mchog gsum), bertekad kuat untuk hidup sesuai dengan hukum sebab dan efeknya, dengan demikian anda memiliki dukungan sangat besar untuk terlahir kembali ke alam yang baik.

Idealnya, kita terlahir kembali ke suatu kehidupan baik kemudian kembali terlahir lagi ke alam yang baik hingga kita merealisasi pembebasan total dari siklus samsara, yang dimaksud dengan alam kehidupan baik adalah kehidupan sebagai manusia atau dewa, pada khsusnya terlahir sebagai manusia memiliki kesempatan paling besar untuk berlatih dharma, sedangkan kehidupan dewa tidak menguntungkan bagi praktisi dharma, namun tanpa terlahir ke kehidupan yang baik, tidak mungkin untuk merealisasi pembebasan total dari siklus kehidupan.

Persis sekarang ini, kita berada dalam kehidupan baik, menikmati berbagai kemudahan, terbebas dari berbagai kondisi yang menyulitkan, namun kita juga perlu menyadari bahwa semua status kita saat ini tidak berada dalam posisi aman, kita bisa saja jatuh ke alam rendah kapan saja, oleh karena itu saya sangat mendukung anda untuk memanfaatkan kesempatan sangat langka ini untuk mencapai tingkat yang lebih baik lagi, tingkat yang paling aman yaitu pembebasan total dari siklus kehidupan, antara satu kehidupan ini dengan kehidupan akan datang, kita membutuhkan kelahiran yang baik.

Kemanapun Engkau Pergi
Selama kita dilemparkan oleh faktor mental pengganggu (Tib. nyon-mongs, Skt. Kleśa) dan akibat perbuatan yang dilandasi oleh faktor mental pengganggu, kita tak berdaya dan dilempar ke alam kehidupan ini, maka sudah jelas kita berada dalam posisi yang tidak aman bahkan kita dalam keadaan genting.

Salah karya Aryadeva menyatakan, ketika kita masih dilempar oleh faktor mental pengganggu dan akibat perbuatan buruk, apakah kita berada kehidupan di bawah, di tengah, maupun di atas; apakah kita berada di Kammadhatu (Tib. ‘dod-pa’i khams), Rupadhatu (Tib. gzugs khams), maupun Arupadhatu (Tib. gzugs-med kyi khams), dimanapun kita berada, ketika kita masih dikendalikan oleh faktor mental pengganggu dan akibat perbuatan buruk, kita masih belum aman.

Apabila terlahir ke neraka, sebagai makhluk halus kelaparan, dan sebagai binatang, tentu saja kita harus menanggung berbagai beban derita dan masalah berat, bahkan kelahiran yang dielu-elukan sebagai kelahiran baik, contohnya sebagai manusia juga mengalamai berbagai jenis penderitaan dan ketidakpuasan.

Ada Saja Yang Tidak Beres
Lihat saja berbagai trauma penderitaan, seperti lahir, tua, sakit, dan mati, bertemu dengan orang atau situasi yang tidak diinginkan, berpisah dengan orang atau hal yang kamu sukai, menginginkan sesuatu dan kita berupaya mencari ke sana ke mari dan tidak menemukannya, dan begitu juga berbagai tingkat penderitaan, ada saja yang tidak beres baik secara mental maupun fisik, mengapa? karena kita semua lahir ke sini dilemparkan oleh tindakan-tindakan kita yang telah dicemari oleh faktor mental pengganggu, kita tidak berdaya, tidak bisa menolaknya begitu saja, karena inilah kondisi yang ada saat ini, pengalaman-pengalaman ini tidak bisa dihindari sama sekali.

Walaupun dalam berbagai selang waktu, manusia tidak selalu mengalami penderitaan yang sangat luar biasa, seperti kita tidak mengalami penderitaan karena kebakaran tiada henti, proses penuaan tidak terjadi secara kilat, penderitaan karena sekarat ketika menumui ajal, namun cukup banyak waktu kita berada dalam kondisi netral, badan jasmani ini bagaikan magnet yang menarik segala jenis penderitaan, jadi walaupun kita dalam kondisi netral pada saat itu, cepat atau lambat penderitaan akan segera otomatis terhisap oleh badan jasmani.

Walaupun pada saat terjadi penderitaan kasar yang tidak tertampak jelas, namun cepat atau lambat kita akan mengetahui juga kejadian sesungguhnya, karena ada penyatuan antara pikiran dan badan jasmani yang disebabkan oleh faktor mental pengganggu dan akibat dari perbuatan buruk, jadi anda seperti baring di atas ranjang besi panas, ke arah manapun kamu membalikkan tubuhmu, tiada kenyamanan bagimu, coba bayangkan bagaimana seseorang bolak-balik tanpa henti, ke kiri dan ke kanan.

Identifikasi
Jadi, penting sekali kita untuk terbebas dari cengkraman faktor mental pengganggu, pertama kita perlu mengenali dulu ketidaknyamanan yang terjadi saat ini, kenali lah baik-baik yang terjadi sekarang ini, hal apa yang tidak beres pada kehidupanku saat ini, kenalilah apakah benar semua ini disebabkan oleh faktor mental pengganggu, dan awal muasalnya adalah kegelapan dan kebinggungan kita membuat kita entah harus berbuat apa, sehingga kita melakukan banyak perbuatan negatif atas dasar kegelapan itu; kegelapan dalam bentuk kondisi tidak mengerti bagaimana segala sesuatu bisa eksis atau muncul, kita tidak punya cara lain kecuali mencabut semua keginggungan dan menerangkan keadaan gelap dengan cahaya.

Kalau kita merasa tidak nyaman di siklus kehidupan berulang-ulang ini, tentu kita akan berupaya untuk menemukan suatu kondisi yang terbebas dari siklus ini, terbebas dari berbagai derita itu, dengan demikian kita juga mempunyai daya dorong agar mencari cara untuk bebas.

Kita sebagai manusia intelektual tinggi, ketika kita ingin, tentu saja bisa mengerti, berkemampuan untuk mencari jalan keluar, manusia merupakan posisi yang sangat mendukung, kita bisa menerapkan berbagai cara dan berlatih untuk keluar dari siklus kehidupan.

Kebaikan Orang Lain
Selama kita masih berada dalam arus kehidupan berulang-ulang, kita seperti terjebak dalam kondisi yang rumit, namun bukan hanya diri kita sendiri saja, namun seluruh makhluk juga berada dalam kondisi yang persis sama. Para makhluk lain telah banyak berkorban demi kita, mereka terpaksa melakukan berbagai perbuatan negatif demi menjaga keamanan kita, mereka tidak punya kesempatan untuk mengakumulasi perbuatan positif yang seharusnya mereka lakukan, karena mereka terjun sepenuhnya demi menjaga kita pada kehidupan-kehidupan sebelumnya, ketika kita menjadi anak semata wayang mereka, mereka bahkan tak ragu-ragu untuk mengorbankan nyawanya hanya demi melindungi kita. Secara logis apabila kita menganut keyakinan kelahiran kembali, sangat logis sekali bahwa mereka telah berulang kali menjadi orang tua kita.

Mereka mengorbankan segala-galanya demi kita, lihatlah keadaan mereka sekarang ini, mereka sedang luka dan derita, ketika kita merenungkan kebaikan yang mereka berikan kepada kita dan penderitaan yang terjadi saat ini, maka ada sebuah koneksi dekat yang tercipta kembali, kemudian yang muncul adalah perasaan welas asih (Tib. ssying rje, Skt. Karuṇā) terhadap orang tersebut.

Apakah Aku Sudah Sanggup Membantu?
Ini merupakan tanggung jawab kita untuk memastikan mereka memperoleh kebahagiaan, kedamaian, dan pembebasan, namun saat ini apakah kita memiliki kemampuan untuk membantu mereka? Di dunia ini banyak orang-orang yang memiliki kekuasaan, jabatan, berpengaruh, apakah mereka mampu membantu? bahkan orang-orang yang konon memiliki kekuasaan, jabatan dan sebagainya, mereka juga berada dalam kendali faktor mental pengganggu dan akibat perbuatan buruk, bahkan orang yang paling berkuasa sekalipun juga tidak sanggup membantu mereka untuk terbebas dari derita.

Hanya mereka yang telah melenyapkan deritanya, yang telah merealisasi sampai tingkat tertentu yang sanggup membantu, ketika kita memikirkan makhluk-makhluk yang sudah tercerahkan, mereka telah mengatasi deritanya sendiri, mereka telah berlatih diri hingga pada posisi paling tinggi, merekalah yang sesungguhnya memiliki kemampuan, kebijaksanaan, dan kekuatan untuk membantu makhluk lain, sekarang kita juga berpikir demikian, “Aku juga ingin merealisasi pencerahan demi bisa membantu semua makhluk”, ketika kita mendengarkan, merenungkan ajaran Dharma, kemudian mengintegrasikan semua teori-teori ini dalam meditasi dan latihan, maka ini sungguh motivasi sangat sempurna dalam aktivitas dharma.

Apabila tujuan kita adalah merealisasi pencerahan tertinggi, kita tidak perlu mengkuatirkan tentang kelahiran baik, pembebasan total dari samsara, semua ini akan terkandung dan tercakup dalam aspirasi tertinggi untuk pencerahan sempurna.

Saya bermudita dan bahagia jika anda berniat untuk mengarahkan motivasimu ke arah tertinggi.

Creative Commons LicenseArtikel ini boleh dikutip sebagian atau seluruhnya dengan tetap mencantumkan nama penulis dan url, tidak dimodifikasi dan non komersial. Karya ini dilindungi oleh lisensi Creative Commons License, kecuali yang tidak disebutkan demikian.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.