Bantulah mereka mengerti tentang kejujuran

bantu-mereka

Memperhatikan suatu kejadian lalu tidak berkomentar, tampaknya tidak mudah. Manusia paling rajin memberi komentar apalagi di dalam “kepala”. Komentar seperti itu kadang seperti “sampah”. Demi mengurangi sampah pikiran, maka saya memberi komentar tersingkat yaitu senyum. Kadang menggunakan meditasi jalan, hanya fokus pada gerak langkah kaki, merasakan kontak kaki dengan bumi.

Pikiran adalah sebuah misteri. Pikiran seperti sebuah hutan belantara, kemanapun kita bereksplorasi selalu saja ada hal-hal baru, unik, dan menakjubkan, begitu juga ada hal-hal yang menakutkan, tak bisa dipungkiri, gudang kesadaran kita telah merekam banyak kejadian, seperti sebuah toserba.

Menyirami benih
Apa pun yang Anda dengarkan selalu meninggalkan jejak, apakah itu kata-kata pujian atau sebaliknya. Intonasi bicara juga demikian, intonasi itu menyulut pengalaman dan informasi yang pernah terekam. Apabila ada seseorang yang sedang berang dan berbicara dengan nada tinggi, maka secara tidak langsung ada benih-benih rasa takut yang teraktivasi, itu saya sebut sebagai menyirami benih ketakutan.

Bulan lalu saya diundang untuk memberikan bimbingan kepada anak-anak sekolah kelas X. Sekolah buddhis mulai menjadikan program pelatihan meditasi sebagai agenda wajib setiap tahun. Program seperti ini memiliki banyak istilahnya, ada yang menyebutnya Pekan Penghayatan Dharma (PPD), ada yang menyebutkan Pekan Meditasi, dan ada yang menyebutnya Retret.

Anak-anak zaman sekarang memiliki durasi atensi yang sangat singkat, jika seorang pemateri tidak bisa menangkap perhatian mereka, maka tidak heran yang terjadi adalah chaos atau mereka ketiduran, walaupun yang dihadapan mereka adalah seorang bhante. Oleh karena itulah para guru mulai enggan mengundang monastik sebagai pemateri karena dianggap bosan dan monoton. Jadi ini tantangan baru bagi para monastik.

Komunikasi dengan anak muda
Bahasa anak sekolah sekarang sangat berbeda, bahasa alay, singkatan-singkatan yang kreatif, game yang sering mereka mainkan, bahkan manga yang mereka baca dan anime yang mereka tonton juga bisa menjadi topik pembahasan, lalu pemateri harus kreatif dalam menyisipkan Dharma dalam materinya. Jika seseorang ingin mentransmisikan Dharma kepada mereka, maka ia harus mahir menggunakan bahasa anak muda.

Permasalahan lain dari anak muda zaman sekarang adalah fast food dan junk food. Semuanya serba cepat maka itu disebut fast food. Tak heran kalau akhirnya ada istilah junk food alias “sampah” yang dianggap makanan sekadar mengganjel perut namun tidak memiliki nutrisi signifikan, enak di mulut ga enak di perut!

Berlatih welas asih
Sayur-mayur mulai menjadi makanan asing bagi mereka. Penolakan pun terjadi karena mereka punya kebiasaan lain. Vegetarian merupakan suatu praktik indah, jadi perlu dijelaskan dengan baik. Praktik ini membantu kita menjunjung tinggi kehidupan, sungguh sedih melihat ayam atau ikan yang dibunuh, memang ada yang mencari dalil bahwa ayam dan ikan sudah tersedia jadi mereka tidak memotong langsung, namun jangan lupa rantai supply and demand. Sadarilah sepenuhnya bahwa makanan vegetarian juga tidak 100% vegetarian karena ada makhluk-makhluk yang terbunuh maupun dibunuh saat menanam sayur atau padi.

Saya akui bahwa memang ada tingkat psikologis berbeda ketika melihat ayam atau ikan dipotong hidup-hidup dengan sepotong ayam goreng yang sudah siap disantap. Memang praktik vegetarian memberi dampak kepada bisnis daging potong, saya tidak tahu seberapa besar dampaknya, tapi bukan itu tujuan utamanya. Hal lain yang berkenaan adalah bahwa vegetarian bukan untuk memperoleh kesucian, kalau demikian berarti kambing termasuk makhluk yang lebih suci.

Praktik vegetarian merupakan salah satu cara mengembangkan welas asih. Paradoks zaman sekarang adalah daging-dagingan atau sate-satean, namun semuanya diserahkan kembali kepada Anda untuk memaknainya, bukan didebatkan.

Saya akui bahwa memang ada tingkat psikologis berbeda ketika melihat ayam atau ikan dipotong hidup-hidup dengan sepotong ayam goreng yang sudah siap disantap

Beberapa murid dalam program PPD menolak menyantap sayuran yang “disiapkan” oleh panitia, akhirnya mereka diam-diam membuang sayuran ke tempat pencucian sehingga pipa tersumbat. Sang guru pembimbing menjadi berang karena tidak ada yang mau mengakui perbuatan itu.

Menghargai kejujuran
Saya merasa tugas mendidik adalah kuncinya, jika mereka salah maka kita bantu mengoreksinya, jika mereka tidak bisa mengerjakan sesuatu maka kita ajarkan, jika mereka tidak jujur maka bantu mereka menyadarinya, bukan memarahinya.

Berdialog dengan anak muda zaman sekarang perlu upaya dan skill, bantulah mereka untuk mengerti bahwa kejujuran itu penting. Ketika mereka mulai mengerti, mereka akan menyadari bahwa perbuatan membuang sayur ke tempat pencucian adalah berbuatan tidak tepat. Kadang mereka takut mengakuinya karena diliputi rasa takut. Kadang orang dewasa terlalu fokus pada hukuman agar pelaku jera, tapi lupa bagaimana membantunya untuk memperbaiki diri.

Mendidik berarti menjadi teladan, mendidik berarti menghargai keberanian anak-anak yang mengakui kesalahannya, anak seperti itu perlu kita bantu, perlu diberi solusi, dan nasihat-nasihat baik, dan bantulah mereka untuk bertekad agar tidak mengulangi kesalahan itu lagi.

jika mereka tidak jujur maka bantu mereka menyadarinya, bukan memarahinya.

Komunikasi positif
Orang dewasa kadang kehabisan akal, satu-satunya cara yang dia punya adalah menggunakan kekuasaan atau ancaman. Memang ada kalanya berhasil, namun ia juga berhasil menyirami benih rasa takut dalam anak itu. Kalau Anda berhadapan dengan anak yang tidak jujur, maka boleh coba cara lain, pakai komunikasi positif, dan beri mereka waktu untuk mengakuinya.

Semoga refleksi ini memberikan perspektif baru dalam menangani berbagai kejadian. Semoga cara-cara yang lebih arif bijaksana dan cinta kasih bisa dijadikan alternatif, bukan menggunakan kekuasaan atau membungkus anak itu dengan rasa takut.

Jika Anda punya pengalaman serupa dan solusi yang baik, silakan berbagi, siapa tahu ada kisah-kisah lain yang juga bisa memberi inspirasi kepada para pembaca lain.

Creative Commons LicenseArtikel ini boleh dikutip sebagian atau seluruhnya dengan tetap mencantumkan nama penulis dan url, tidak dimodifikasi dan non komersial. Karya ini dilindungi oleh lisensi Creative Commons License, kecuali yang tidak disebutkan demikian.

6 comments on “Bantulah mereka mengerti tentang kejujuran

  1. xian cheng Aug 5, 2016 13:20

    阿弥陀佛师叔,贤承赞成这样的教导孩子。尤其现代的孩子的,要非常耐心的和方法来指导他们。

  2. xian cheng Aug 5, 2016 13:20

    师叔,贤承要问师叔的想想法。贤承常常听:以前的人孩子很多,教育孩子很严格,有时候用打的。有一句话说打了才回会成材。师叔,您怎么看呢?

    • Hong Aug 17, 2016 13:57

      Namo buddhaya Bhante Nyanabhadra dab Suhu Xian Cheng, untuk saat ini memukul anak benar atau salah y.

      • nyanabhadra Aug 17, 2016 19:03

        Urusannya bukan benar atau salah. Pertama kenapa harus di pukul? anak-anak itu kebanyakan sering bandel, Anda berlatih sabar untuk mengajar anak. Kalau Anda memukul anak, berarti Anda sedang mengajar kepada anak untuk memukul, mengajari anak kekerasan, walaupun Anda tidak berniat mengajari begitu. Mata, telinga, dan pikiran anak sangat aktif, mereka meniru dan mencontohi apa yang orang tuanya lakukan, atau apa yang guru mereka lakukan.
        Kedua, berlatih sabar untuk selalu mengingatkan anak. Menggunakan kata yang lebih tegas tentu saja boleh, tapi bukan berarti harus marah.
        Ketiga, jika memang ingin memarahi, maka pastikan welas asih, cinta kasih Anda besar dalam hati, agar dia mengerti bahwa orang tua bukan membenci, tapi demi kebaikan. Tapi orang tua sering bablas, dan terjebak dalam kebencian sesaat kepada anak.
        Ada orang tua yang kena masalah karena memukul anaknya, dan berurusan dengan HAM, ini menarik sekali, tapi saya tidak bisa komentar bagian ini, karena masing2 kasus berbeda.
        Anak zaman sekarang butuh perhatian, butuh kasih, tak butuh kekerasan atau manja.
        Selamat mencoba yah.

        • Hong Aug 18, 2016 16:02

          Ya Bhante, terimakasih Bhante atas penjelasannya. Namo Buddhaya Bhante.

  3. xian cheng Aug 5, 2016 14:53

    师叔,诚实是行为上善好品质的。教导人们要有”善”一颗好的品质,诚实是一种之一。现在社会上,人人做生意都是为自己的利益,而胡裂了诚实的交易。所以怎么好的品质一定要传给我的们的孩子,不只是孩子需要但大人也是一样需要的,要给孩子最好的未来,对人与人之间的概念。这也是一种很好的修行。贤承请师叔教导。感恩。

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.