Hayo film apa itu? Baca aja terus, semoga Anda menemukan jawabannya. Kalau bicara film, tampaknya dunia film tidak pernah ada surutnya. Menonton di sinema seru layarnya lebar, sound system-nya juga menggelegar! Apalagi film action, pengalamannya sangat berbeda jika dibandingkan dengan nonton di layar TV atau komputer.
Anda pasti punya film favorite sepanjang masa kan? Saya juga. Film-film lawas yang bagus seringkali didaur ulang, ditulis ulang, penambahan skenario maupun bumbu-bumbu seperti sound effect, aktor dan aktris beken masa kini, dan teknologi canggih visual effect.
Menonton Film
Meditasi kadang serasa sedang menonton film. Ada film masa lalu juga masa depan. Entah mengapa film masa lalu sering sekali muncul, serasa tidak ada habis-habisnya. Anda juga sering tidak mengerti mengapa kok doyan sekali memutar film itu.
Ada film-film yang memiliki kesan sangat mendalam. Kesan ini yang menciptakan koneksi kuat, seperti jalan tol. Secepat kilat film itu diproyeksikan ke alam pikiran. Jika itu film sedih, maka benih-benih kesedihan akan tersirami, semakin hari semakin sedih.
Memori manusia menyimpan banyak informasi. Sesungguhnya film-film itu adalah memori masa lalu, film itu muncul kembali dalam meditasi, tak jarang juga dalam mimpi. Selain film sedih ada juga film bahagia. Namun, uniknya film bahagia itu agak “jual mahal”, jika tidak diundang maka dia tidak mau tayang.
Celakanya, film buruk banyak jam tayangnya. Tidak perlu diundang, dia datang sendiri. Bak tamu tak diundang. Akibatnya, film yang sering berseliweran dalam “ruang tamu” pikiran adalah film buruk, ruang tamu menjadi sesak dan Anda juga sering merasa gerah.
Ada juga film masa depan. Masa lalu adalah memori, masa depan adalah misteri. Nah, misteri ini yang membuat banyak orang penasaran. Tak heran jika ada banyak orang mencoba membayang-bayangkan alias daydream tentang masa depan. Syukur-syukur kalau kenyataan sesuai dengan angan-angan, jika tidak sesuai? Maka kecewa, sedih, dan berduka.
Tombol Stop
Jam tayang film dalam pikiran manusia itu 24 jam. Tidak ada jeda, karena pikiran manusia tidak pernah kosong barang sedetik pun. Bagaikan arus sungai yang terus mengalir. Pikiran manusia juga demikian, terus mengalir.
Pernah terpikir jika ada tombol stop dalam pikiran? Jika ada, asyik juga. Apabila sudah terlalu banyak film yang berseliweran, maka tinggal pencet tombol itu saja. Sayangnya, tombol itu tidak pernah ada. Lalu bagaimana mengendalikan situasi chaos itu?
Teknik stop dalam meditasi adalah meletakkan atensi pada fenomena masa kini. Contoh napas, fenomena ini terjadi selama 24 jam. Seketika Anda meletakkan atensi pada napas masuk dan napas keluar, maka pikiran acak berseliweran mereda, karena atensi pikiran secara sengaja diletakkan pada napas.
Para pemula kadang bisa berhasil dalam durasi singkat, namun lebih sering gagal jika durasinya terlalu panjang. Saran saya, meditasi dalam durasi singkat, namun frekuensinya banyak. Jika frekuensinya sudah sering, maka dia siap untuk durasi yang lebih panjang.
Setiap orang memiliki kebiasaan berlari ke masa lalu dan masa depan. Dia tidak betah di masa kini, karena masa kini itu tempat yang asing baginya. Kehidupan sesungguhnya hanya ada di masa kini, jika kamu tidak betah di masa kini berarti kamu tidak betah hidup.
Film Sehat
Setiap kali Anda berhasil meletakkan atensi pikiran pada fenomena masa kini, maka film-film yang antah berantah itu menghilang. Bayangkan saja Anda sedang menggunakan remote control untuk memindahkan channel film menjadi film napas masuk napas keluar. Film apa itu? Film bagus, film damai, film kekinian, dan film ketenangan.
Masih ada film damai yang lain. Contoh, film mengunyah. Setiap kali Anda meletakkan atensi pada mengunyah makanan, maka Anda telah berhasil memindahkan film jelek menjadi film mengunyah. Film ini bagus, karena membantu kita mengapresiasi makanan, mengunyah lebih banyak agar membantu sistem pencernaan, memperkuat energi kesadaran.
Dalam retret kewawasan, kita sudah menyiapkan film-film yang sehat, damai, tenang, kekinian, dan film yang bisa meningkatkan energi kesadaran. Ada film tentang berjalan, mendengarkan genta, bunyi jam dinding, film relaks, berkomunikasi dengan penuh kasih dan mendengarkan dengan simpati.
Film Pernapasan
Naturalnya, film yang sering diputar secara otomatis adalah film buruk. Kita memiliki hubungan dekat dengan film-film itu, seperti kawan baik dan kita sudah terbiasa dengan kawan itu. Padahal kawan itu justru sering membuat rusak suasana batin.
Meditasi memberikan kekuatan untuk memilih film apa yang ingin kita tayangkan. Sebetulnya, film yang jam tayangnya 24 jam adalah film pernapasan. Jadi saya sering memberikan jam tayang kepada film pernapasan .
Saat film kemarahan tiba-tiba muncul, maka saya segera memberikan kesempatan kepada film pernapasan untuk mengintervensi. Mirip dengan iklan, setiap sekian menit ada iklan tentang pernapasan.
Ketika seorang sedang serius menonton, lalu tiba-tiba ada iklan, maka Anda pasti kesal. Demikian juga iklan pernapasan akan membuat Anda kesal pada tahap awal. Jika iklan napas ini sudah berhasil, maka Anda akan merasakan betapa bermanfaatnya mengizinkan napas untuk mengintervensi. Film kemarahan pun berpindah saluran.
Wahai sahabat, izinkanlah film pernapasan untuk mengintervensi. Izinkanlah film pernapasan menjadi penyelamat Anda, karena dia selalu tersedia 24 jam, sahabat yang setia menemani Anda sepanjang hayat.
Artikel ini boleh dikutip sebagian atau seluruhnya dengan tetap mencantumkan nama penulis dan url, tidak dimodifikasi dan non komersial. Karya ini dilindungi oleh lisensi Creative Commons License, kecuali yang tidak disebutkan demikian.
breath in breath out