Pertanyaan mengelitik. Anda sudah menjawab kan? Bagus, semua jawaban Anda benar! Bebas kok, tak harus selalu cocok dengan jawaban saya. Bisa jadi, ada jawaban Anda mirip dengan saya.
Jangan heran kalau ada orang yang suka memaksakan pandangannya. Dia merasa pandanganmu sempit, bahkan tidak logis sama sekali.
Gegara suatu pandangan bisa bikin gegar sedesa. Adu mulut sampai adu jotos. Sekarang mungkin lebih banyak adu jari atau jempol. Karena komunikasi lebih sering menggunakan media sosial.
Makan, Mandi, & Molor
Mereka yang lapar, M adalah Makan! Kenapa? Ya itu lapar. Perut sedang kriuk-kriuk, lalu dapat pertanyaan “apa itu M?” Makanya jawabannya sesuai dengan kondisi dirinya. Bayangan makanan enak juga muncul. Air liur pun mengalir. Begitulah hebatnya pikiran manusia.
Mereka yang gerah, M adalah Mandi! Keringat sekujur tubuh bikin gerah. Belum lagi dibarengi dengan “aroma” semerbak. Aroma badan bagi hidungnya sendiri sih sudah terbiasa, tapi bagi hidung orang lain? Nah ini bisa lain cerita. Tak jarang bikin napas orang lain menjadi lebih pelan atau bahkan sesak napas.
Mereka yang lelah, M adalah Molor! Tahu molor? Arti pertama adalah tidur, dan arti kedua adalah bertambah lama. Orang Jawa Barat familiar dengan istilah ini. Manusia zaman sekarang paling rajin mengabaikan kelelahan badan. Kasihan badan ini menjadi korban. Kontrasnya, ada juga manusia “pelor”, baru saja menempel sudah langsung molor. Jangan heran kalau disertai dengan suara merdu kereta api.
Meditasi ketika Macet
Mereka yang suka spiritual, M adalah Meditasi! Wajar saja, karena meditasi sudah menjadi kegiatan rutin. Entah mengapa banyak orang yang enggan meditasi. Alasannya sangat banyak, salah satunya gawai lebih seru daripada meditasi. Siddharta Gotama menghabiskan bertahun-tahun meditasi, ini menunjukkan betapa pentingnya meditasi.
Para metropolitan, M berarti Macet! Salah satu faktor stress manusia kota. Jumlah kendaraan terus bertambah, namun jalan saya segitu-gitu saja. Tak heran kalau macet di mana-mana. Jalan protokol di Jakarta dulu pernah ada aturan three in one, pernah ada pembatasan sepeda motor, sekarang sistem plat ganjil atau genap. Semua demi mengurangi kemacetan. Alhasil? Anda jawab sendiri.
Tamu Khusus & Mati
Mereka yang sedang …., M adalah Mens! Maaf, tak bermaksud negatif. Tapi serius, kalau orang yang “sedang ada tamu” siap-siap ada musim pancaroba. Tamu ini rutin berkunjung, banyak yang merasa sedikit rempong mengurus tamu ini. Kondisi fisik mempengaruhi kondisi mental (baca: perasaan). Tak usah heran kalau dia yang sedang “datang bulan” menunjukkan emosi labil.
Mereka yang sedang sakit, sekali-kali muncul pemikiran Mati! Inilah hal yang masih menjadi ketakutan utama manusia. Pernah mengalami hal demikian kan? Pernah sakit sampai tidak bisa bangkit dari ranjang? pikiran cenderung tertuju pada kematian. Pikiran terus bergulir dan sering tak bisa dikendalikan.
Praktik meditasi yang disebut berhenti (samatha) yang bisa membantu. Praktisi meditasi menggunakan napas masuk dan keluar untuk kembali ke saat ini. Pikiran menjadi sedikit lebih tenang dan dari situ hadir kekuatan baru. Badan masih sakit tapi mental mulai menjadi damai. Setelah istirahat beberapa hari dan makan obat sesuai arahan dokter, dia bisa sembuh lagi.
Senin Ceria
Hari ini adalah hari senin. Pusat latihan Plum Village di seluruh dunia mempraktikkan Lazy Day. Jadi ketika saya membaca “Apa itu M” maka jawaban saya adalah Malas! Lazy adalah salah satu praktik relaks dan santai dalam kesadaran dan kewaspadaan. Malas yang lebih positif, bukan Malas ogah-ogahan.
Manusia zaman sekarang menganggap malas itu tidak produktif. Makanya alergi kalau saya menyebut Malas. Ada orang yang sibuk bekerja, malas itu sesuatu yang susah baginya. Malas merupakan bagian dari praktik relaksasi badan jasmani.
Hidup manusia perlu ada elemen malas, karena menjadi energi penyeimbang. Jadi kami seminggu sekali mempraktikkan Hari Malas. Jadwal utama hanyalah sarapan, makan siang, dan makan malam. Kecuali mereka yang bertugas di dapur. Di Plum Village selalu ada jadwal latihan sepanjang hari, dari selasa sampai sabtu. Lalu senin adalah hari istirahat. Itu adalah senin ceria. I love monday.
Latihan tetap berlangsung dengan suasana relaks. Setiap kali mendengar jam dinding berbunyi, kami mempraktikkan berhenti. Ketika berjalan dari satu tempat ke tempat lain, kami juga praktik meditasi jalan. Waktu senggang digunakan untuk menyeruput teh bersama, membaca buku, atau menulis artikel seperti saya. Prinsipnya, jangan overdosis.
Lagi M
Jadi, kalau saya bilang saya lagi M, artinya saya lagi Malas. Pernah lihat kucing? Kira-kira begitu malasnya. Ada yang bertanya, suhu sudah makan? Singkat saja, “Lagi M”. Suhu sudah olah raga? Jawab saja “Lagi M”.
Perhatikanlah, pola manusia menjawab merupakan refleksi kondisi dirinya. Ketika membaca artikel, membaca update status teman di media sosial, melihat foto di Instagram juga demikian. Apakah perlu berkomentar? Berhenti sejenak untuk bernapas sadar, barulah ambil keputusan.
Terus terang, janganlah kepoin urusan orang lain. I think no comment is a good comment. banyak komentar yang tidak diperlukan.
Selamat ber-M!
Artikel ini boleh dikutip sebagian atau seluruhnya dengan tetap mencantumkan nama penulis dan url, tidak dimodifikasi dan non komersial. Karya ini dilindungi oleh lisensi Creative Commons License, kecuali yang tidak disebutkan demikian.