Pagi itu, Master Linji menuju aula meditasi. Sesampai di sana, dia menuju tempat duduk utama. Duduk menghadap pesamuhan biksu.
Seorang biksu maju ke depan dengan sikap anjali lalu bertanya, “Apakah prinsip utama ajaran Buddha?”
Master Linji mengangkat tongkatnya. Biksu itu kaget bukan kepalang sambil berteriak. Kontan kena gebuk!
Biksu yang satu lagi maju ke depan lalu bertanya, “Apakah prinsip utama ajaran Buddha?”
Sekali lagi, Master Linji mengangkat tongkatnya. Biksu itu terkejut sambil berteriak. Master Linji juga ikutan berteriak. Biksu itu tiba-tiba ketakutan sambil gemetaran; langsung kena gebuk juga.
Master Linji buka mulut, “Anda semua hidup demi Dharma, janganlah keder akan kehilangan badanmu atau mengorbankan nyawamu. Sekitar 20 tahun lalu, ketika aku berguru kepada mendiang Master Huangbo, itu juga yang kutanyakan. Tiga kali aku bertanya, tiga kali aku kena gebuk tongkatnya. Rasa gebukan itu seperti dibelai dengan ‘rumput gajah’. Sekarang, aku ingin merasakan belaian itu lagi! Siapa yang bisa bantu aku?”
Seorang biksu maju ke depan dan menjawab, “Saya siap!”
Master Linji menyerahkan tongkatnya, biksu itu menjulurkan tangan, sebelum tongkatnya menyentuh tangan biksu itu, Master Linji langsung menggebuknya.
Artikel ini boleh dikutip sebagian atau seluruhnya dengan tetap mencantumkan nama penulis dan url, tidak dimodifikasi dan non komersial. Karya ini dilindungi oleh lisensi Creative Commons License, kecuali yang tidak disebutkan demikian.