Meditasi Dengan Batin

Perhatikan Batinmu Dulu
Kita tidak dianjurkan melakukan meditasi begitu saja tanpa persiapan, namun pertama perhatikan terlebih dahulu apa yang sedang terjadi dalam batin, pertama-tama arahkan fokus kepada diri kita sendiri dan periksalah apa yang sedang terjadi dalam batin kita.

Akar dari samsara maupun Nirvana adalah batin kita, jadi sangat penting untuk menempatkan batin pada kerangka yang tepat dan membangkitkan niat luhur, ciptakanlah motivasi yang tepat, meditasi bukanlah diukur dari seberapa lama anda sanggup duduk diam, namun seberapa tepat batin dan motivasi yang dibangkitkan.

Atisa Dipamkara menyebutkan, apabila akar pohon mengandung racun, maka semua cabang, daun, dan buah yang tumbuh juga akan beracun dalam kadar yang banyak maupun sedikit; apabila akarnya bersih dan murni, maka hasilnya juga akan bagus, jadi sangat penting untuk memulai dengan motivasi yang baik yang nanti akan memberi efek kepada bagian lain. Suatu praktik tergolong suatu praktik spiritual atau bukan, praktik mahayana atau bukan, semua ini tergantung pada motivasi yang melandasinya.

Prakti Dharma Sebenarnya
Apa tolak ukur praktik dharma yang sesungguhnya? Semua ini mulai dari sadar sepenuhnya bahwa perbuatan positif membawa kita ke suatu kedamaian, memberikan hasil positif; dan perbuatan negatif membawa kita ke hal sebaliknya. lantas, apa yang perlu aku lakukan? Aku perlu hidup sesuai dengan dharma dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan negatif, kemudian mulai membangkitkan batin positif dan perbuatan positif. Jadi praktik dharma atau spiritual mulai dari memiliki keyakinan terhadap koneksi antara perbuatan dan hasil positif maupun negatif.

Memeditasikan Jalur bertahap menuju pencerahan, tahap pertama adalah menyadari betapa mulianya terlahir sebagai manusia, betul-betul mengenali bahwa terlahir sebagai manusia sangat beruntung, kita terhindar dari banyak kondisi-kondisi yang menyulitkan, namun kita berada pada posisi yang sangat mendukung saat ini.

Mulai Dari Mana?
Banyak orang memiliki pandangan berbeda-beda tentang topik meditasi, ada yang bilang pertama perlu duduk dengan postur yang tepat, ada lagi yang bilang, kita perlu keyakinan terlebih dahulu, masih banyak pandangan lagi, namun Jey Tsongkhapa ketika ditanya tentang topik dan cara klasik meditasi perlu di mulai dari mana, demikian banyak naskah yang diterjemahkan dari bahasa India ke bahasa Tibet, berbagai judul dan topik. Jey Tsongkhapa menjawab dengan sederhana bahwa pertama lihatlah batinmu terlebih dahulu, lihatlah apa yang sedang terjadi dalam batinmu.

Apabila kita bekerja secara konsisten untuk memeriksa batin, lambat laun kita mulai melihat hal-hal buruk yang muncul, kemudian kita juga melihat tindakan-tindakan apa saja yang positif dan membangun, dengan demikian kita bisa melakukan perubahan sesuai dengan yang dianjurkan.

Ketika sudah melihat yang positif dan negatif, kita perlu meningkatkan kewaspadaan, ketika kita waspada dan terjaga, kita akan tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang seharusnya dihindarkan, kemudian kita perlu kesadaran mental untuk terus memeriksa segala sesuatu yang sedang kita kerjakan, apakah sudah sesuai atau tidak, apakah tindakan sudah tepat atau belum, apakah tujuan yang ingin di capai sudah berjalan mulus atau belum.

Jadi, pertama perlu mengetahui hal apa yang positif dan negatif, dan kemudian menggunakan kekuatan-kekuatan mental untuk terus-menerus mengarahkan batin ke hal-hal yang positif, apabila kita melakukan rutin setiap hari, maka perubahan akan terjadi secara perlahan-lahan.

Apabila kita melakukan pemeriksaan terus menerus, maka kita akan menemukan beberapa pemikiran yang muncul yang sepantasnya kita merasa malu, inilah komentar dari mereka yang telah mencoba mempraktikkanya.

Periksalah Batinmu Berulang Kali
Ketika kita memeriksa batin kita dan menemukan pikiran cinta kasih, berharap orang lain juga berbahagia, atau pikiran welas asih, yakni keinginan untuk membebaskan orang lain dari derita, ini merupakan batin yang positif, tentu saja ini hal baik. Pada waktu batin pada keadaan positif kita perlu menarik nafas dengan membayangkan semua kebajikan para Buddha dan bodhisatwa dalam wujud sinar putih, kita menarik masuk semua welas asih, prajna, kekuatan Buddha dan bodhisatwa dan bersatu dengan batin positif kita, memperkokoh batin positif menjadikan batin semakin jernih dan membangkitkan keyakinan, dengan modal batin yang positif dan bajik itu, kita memulai meditasi, atau dalam kegiatan apapun seperti mendengarkan ceramah, membaca, berlatih dharma, mengintegrasikan dalam proses meditasi, inilah yang perlu kita lakukan.

Kadang-kadang kita berada pada keadaan netral, tidak positif maupun tidak negatif, kalau yang terjadi adalah demikian, maka kita perlu melakukan sesuatu, karena keadaan netral tidak dianggap sebagai keadaan yang bermanfaat.

Kita perlu memotivasi diri untuk masuk ke lingkungan positif, dengan merenung bahwa aku sudah memperoleh kelahiran sebagai manusia, terbebas dari berbagai kondisi yang menyulitkan bahkan tidak ada yang menghalangi saya untuk berlatih dharma, banyak kondisi yang menunjang. Betapa sia-sia kalau saya tetap berada pada keadaan netral, karena tidak memberikan kemajuan apapun, oleh karena itu saya perlu melakukan sesuatu yang layak. Apabila saya mendapatkan sesuatu yang begitu berharga, tentu saja jangan disia-siakan.

Kita juga perlu memberitahu diri bahwa, betapa beruntungnya hingga saat ini saya masih hidup, batin dan jasmaniku masih bersama, selama saya masih hidup, sebelum sesuatu terjadi, sungguh penting untuk menciptakan suatu jejak yang kuat untuk merampungkan pencapaian diri sendiri dan makhluk lain.

Pada kesempatan lain, ketika memeriksa apa yang sedang terjadi dalam batin kita, barangkali kita bisa menemukan bahwa terdapat kemelekatan besar terhadap seagala sesuatu yang menjadi milik kita, kemudian rasa tidak senang terhadap orang lain, muncul kebinggungan, pikiran-pikiran sangat rendah, nafsu dan sebagainya; kita begitu didominasi oleh delapan dorongan duniawi, bahkan kita bisa menemukan pikiran yang sangat egois.

Creative Commons LicenseArtikel ini boleh dikutip sebagian atau seluruhnya dengan tetap mencantumkan nama penulis dan url, tidak dimodifikasi dan non komersial. Karya ini dilindungi oleh lisensi Creative Commons License, kecuali yang tidak disebutkan demikian.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.