Gereja Buddhis, Emang Ada Ya?

Pagode du bois de Vincennes. Sumber: Wikipedia


Monastik adalah istilah bagi mereka yang hidup membiara dalam komunitas tertentu. Monastik pada umumnya selibat. Mereka mendedikasikan dirinya untuk tujuan spiritual dan melayani banyak orang. Istilah monastik memang belum ada entri dalam KBBI.

Biksu dan Biksuni
Para biksu dan biksuni secara umum disebut anggota sangha di Indonesia. Sangha berarti komunitas secara umum. Penyebutan untuk para biksu dan biksuni tampaknya lebih tepat disebut sebagai sangha biksu-biksuni atau anggota sangha monastik.

Lalu, bagaimana para upasaka-upasika? Nah, untuk mereka, bisa menggunakan istilah anggota sangha upasaka-upasika atau umat biasa atau perumah tangga. Jadi sangha memang sebetulnya tidak secara langsung merujuk pada para biksu dan biksuni.

Biksu dan biksuni adalah istilah resmi dalam KBBI. Indonesia mendapat pengaruh besar dari bahasa Sanskerta, jadi wajar saja banyak istilah sanskerta dalam perbendaharaan katanya. Sebut saja: Dharma, bumi, angkasa, cakrawala, dan masih banyak lagi.

Istilah biku malahan merupakan istilah tidak baku. Walaupun ada upaya merelasikan biku ke tradisi theravada kemudian biksu berkaitan dengan mahayana, tampaknya masih belum begitu populer. Memang kita perlu ingat bahwa bahasa adalah kesepakatan yang bersifat konsensus.

Wihara dan Biara
Berbicara biksu dan biksuni, maka yang terbesit di pikiran adalah istilah wihara. Banyak yang menuliskan vihara yang merupakan istilah asli berasal dari bahasa Sanskerta, namun kaidah bahasa Indonesia cenderung menggunakan fonetik pembacaan, sehingga istilah wihara-lah yang di catat dalam KBBI.

Biara juga boleh menjadi padanan bagi wihara. Walaupun istilah ini kurang populer di kalangan buddhis. Namun istilah biara justru lumrah bagi teman-teman kristiani, terutama Katolik. Jadi, tak heran muncul istilah biarawan dan biarawati yang sepadan dengan biksu dan biksuni.

Meditasi dan Retret
Saya menjadi ingat ada seorang sahabat yang mempermasalahkan istilah retret dipakai oleh kalangan buddhis. Ternyata retret itu adalah istilah umum yang berarti khalwat dengan memisahkan diri dari dunia ramai untuk mencari ketenangan batin. Apalagi itu khalwat? Yah itu dia, pengasingan diri untuk menenangkan diri atau batin.

Istilah retret boleh dipergunakan oleh semua kalangan. Tak bisa dipungkiri bahwa istilah retret lebih sering dipergunakan oleh teman-teman kristiani, sehingga secara alami mengidentikkan istilah retret dengan kristiani, padahal itu tidak sepenuhnya benar.

Kepopuleran ajaran Buddha di Amerika, Eropa, dan Australia menunjukkan kecenderungan meningkat. Walaupun sebagian besar tidak menyebut dirinya buddhis, karena mereka tidak begitu interes dengan urusan label buddhis.

Mereka bahkan tetap mengakui sebagai kristiani, yahudi, atau non agama, lalu mendalami ajaran Buddha dan mempraktikkan meditasi buddhis. Acap kali mereka juga ikut dalam pelatihan Yoga, bahkan menjadi instruktur yoga profesional.

Mereka juga menggunakan istilah retret untuk kegiatan meditasi buddhis. Mereka mendapat banyak manfaat dari meditasi lalu mendalami ajaran Buddha. Teori-teori dari tradisi Vajrayana, Mahayana secara umum maupun Theravada juga mereka pelajari.

Sahabat barat cukup banyak yang berkenalan dengan ajaran Buddha lewat program retret hidup berkesadaran (Mindfulness Retreat) atau retret vipasyana atau juga retret tradisi vajrayana. Istilah retret sudah dipergunakan oleh berbagai kalangan tanpa diidentikkan dengan agama tertentu.

Gereja Buddhis
Masyarakat Asia tampaknya lebih cenderung masuk melalui pintu bakti. Anak muda di Indonesia tampaknya banyak yang mengikuti orang tuanya kalau urusan Agama. Walaupun nanti ada yang berpindah ke agama lain tergantung pada kondisi, juga kadang alasan pernikahan.

Perayaan hari besar tampaknya menjadi lebih terbuka. Ada diantara mereka yang merayakan natal di gereja. Ketika mereka ke wihara, mereka juga ikut merayakan waisak atau memperingati hari kelahiran Buddha.

Di Amerika bahkan menyebut wihara sebagai church (gereja). Plum Village yang merupakan organisasi buddhis juga menyebut dirinya Unified Buddhis Church (UBC). Pertama kali mendengar istilah itu, saya tidak bisa terima. Saya yakin itu adalah kekeliruan!

Kesimpulan saya mulai goyah. Church memang istilah untuk tempat spiritual yang berkaitan dengan kristiani. Beberapa komunitas buddhis juga mengadopsi istilah church untuk perkumpulan buddhis, karena istilah itu lebih akrab daripada temple atau monastery, sehingga lahirlah istilah-istilah buddhist church (Gereja buddhis).

Belakangan juga mulai terjadi pergeseran. Istilah-istilah temple atau monastery juga lebih sering dipakai. Ada juga diantara mereka menyebut dirinya Buddhist Center, Zen Center, meditation center, Vipasyana Center dan beberapa istilah lainnya.

Tak usah heran jika memang terjadi saling berbagi penggunaan istilah. Konteks salah atau benar kadang memang tipis. Hal mendasar adalah kesepakatan bersama dan bisa diterima oleh khalayak ramai. Kesepakatan bersifat konsensus bersama, disetujui bersama, sehingga tidak bisa sepenuhnya dianggap salah atau benar.

Kesepatan Bersama
Saya juga ingat beberapa istilah yang membuat saya bingung. Dulu pertama kali tiba di Bandung tahun 97an, saya ingat istilah sanyo untuk menyebutkan pompa air. Padahal sanyo adalah nama dari sebuah merek. Bahkan ada istilah yang menurut saya keliru, contoh senter (flashlight) mereka sebut batere. Sebetulnya batere itu kan batu batere, berbeda dengan senter.

Waktu saya masih kecil, sepeda motor disebut honda. Jadi sepeda motor merek apa pun selalu disebut honda. Namun kalau di medan, bukanlah honda, bukanlah sepeda motor, tapi mereka menyebutnya kereta! Masih ada beberapa contoh lain seperti air mineral, mie instan yang nama mereknya sudah berhasil menjadi brand image, jadi istilah itu yang sering dipakai.

Apa pun kesepakatan, itu hanyalah kesepakatan. Walaupun tidak bisa dibilang kebenaran hakiki, kita perlu menghormati kesepakatan agar tidak menciptakan kekacauan yang tidak diperlukan.

Creative Commons LicenseArtikel ini boleh dikutip sebagian atau seluruhnya dengan tetap mencantumkan nama penulis dan url, tidak dimodifikasi dan non komersial. Karya ini dilindungi oleh lisensi Creative Commons License, kecuali yang tidak disebutkan demikian.

2 comments on “Gereja Buddhis, Emang Ada Ya?

  1. Karolina Jul 27, 2018 14:31

    Bhante,

    Apa bedanya mindfulness retreat dengan retreat vipasyana dan vajrayana?

    • nyanabhadra Jul 28, 2018 13:08

      semua retret memiliki fondasi SATI (念)lalu ada pendekatan beda. Perlu mencoba barulah tahu. Silakan coba yah 🙂

Leave a Reply to nyanabhadraCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.