Semua yang kita diskusikan di sini cukup signifikan, karena kita ingin merealisasi dua jenis tubuh (Tib. Sku, Skt. Kaya) Buddha, yaitu Prajna Sempurna Ajaran Buddha (Dharmakaya), kemudian Bentuk Tubuh Buddha (Tib. gZugs sKu, Skt. Rupakaya), Tubuh Dharma dan Tubuh Bentuk Buddha; ketika kita duduk meditasi, ini akan menjadi salah satu penyebab merealisasi badan jasmani fisik Buddha, ketika kita meletakkan batin pada posisi yang tepat, kita juga menciptakan penyebab terealisasinya batin pencerahan.
Ketika kita berbicara tentang benih Buddha (Tib. Sangs rGye kyi Rigs, Skt. Buddhagarbha), kita membicarakan potensi kita untuk merealisasi Buddha, tidak ada orang yang tidak ingin merealisasi tingkat Buddha sempurna, kesempurnaan fisik dan mental.
Benih Buddha terbagi atas dua yaitu: “Benih buddha yang hadir secara natural” (Tib. Rang bZhin gNas Rigs) dan “benih buddha yang bisa dikembangkan” (Tib. rGyas ‘Gyur gyi Rigs). Kita memiliki benih kesempurnaan itu, tugas kita adalah merawatnya, memberikan ruang kepada benih itu untuk tumbuh dan berkembang.
Motivasi sangat penting, kita akan mendiskusikan hal apa yang perlu dilakukan dan apa yang akan kita bentuk dalam motivasi itu. Pertama-tama, lihatlah dirimu sendiri, ketika duduk di sana sedang meditasi, tanyakan pada dirimu, “Apa yang sedang aku lakukan di sini?” “Mengapa saya berlatih meditasi?”
Katakan pada diri sendiri, “Aku ingin mendapatkan pemahaman dalam, memahami lebih dalam tentang praktik dharma”, lalu mengapa? Karena sejak waktu yang tidak diketahui aku telah berputar di siklus kelahiran, dan kebanyakan waktu aku berputar-putar di alam rendah, tidak merasakan apapun kecuali derita nestapa, inilah kondisiku saat ini, aku macet di sini dan tak bisa keluar dari sistem ini.
Kita perlu mengatakan pada diri sendiri, berkat kebaikan guru spiritualku dan para Buddha, juga berkat karma baik yang telah saya kumpulkan sejak dahulu kala, berkat perbuatan baik seperti berdana, aspirasi yang saya bangkitkan, membawa aku terlahir jadi manusia yang sangat mulia.
Sadari Kondisi Saat Ini
Saya memiliki kebebasan untuk melakukan apapun yang aku inginkan, aku dikelilingi berbagai kondisi yang menunjang, tidak hanya kondisi internal saja, seperti batin yang normal, badan jasmani lengkap; begitu juga kondisi eksternal seperti bertemu dengan guru spritual, bertemu dengan ajaran Dharma otentik, saya punya akses terhadap semua itu.
Banyak diantara kita yang betul-betul bebas, jika kita ingin berlatih dharma, tentu saja bisa, semua orang bebas untuk berlatih; perlu kita ketahui bahwa banyak manusia yang tidak bebas seperti kita, mereka terkungkung oleh kondisi tertentu, dan tidak memiliki kebebasan.
Kemiskinan, keterbelakangan mental, dan lain-lain, menjadi penghalang benih buddha untuk berkembang, kita perlu memastikan bahwa kita mencapai pada posisi yang aman, suatu posisi yang mana kita bebas dari emosi-emosi penganggu sehingga saya tidak terpaksa dilempar oleh emosi-emosi ini ke alam-alam rendah dan menderita lagi, sehingga berkesempatan untuk berlatih lagi.
Emosi-emosi Pengganggu
Selama kita dikendalikan oleh emosi-emosi pengganggu, maka perbuatan kita menjadi tidak bajik, kita berada dalam posisi tidak aman, karena di manapun kita dilahirkan ke enam kelas kehidupan, kita akan terus menderita, apa yang perlu kita lakukan? Memutus lingkaran itu, membebaskan diri dari emosi-emosi penganggu, begitu juga bebas dari efek yang ditimbulkan oleh perbuatan-perbuatan buruk yang dipicu oleh emosi itu.
Kita sadar kondisi saat ini, dikendalikan oleh emosi-emosi penganggu, dan dilempar ke sana ke mari oleh emosi itu, dan kemudian coba lihat makhluk lain, ternyata mereka juga berada pada posisi yang persis sama dengan kita. Perlu ingat bahwa kita memiliki koneksi dekat dengan semua makhluk, mereka telah memberikan kebaikan sangat besar, kita lahir berulang kali, dan mereka telah menjadi orang tua dan ibu kita sejak waktu tak terhitung, bagaimana kebaikan ibu terhadap anaknya, memberi susu, membesarkan, merawat, menjaga ketika sakit, memberi pengetahuan, memberi kasih sayang, dan sebagainya; kemudian sekarang lihatlah mereka, mereka berada dalam keadaan menderita.
Kemudian berpikir, aku ingin menolong semua makhluk ini, membantu mereka melepaskan penderitaan, dan membantu mereka menemukan kebahagiaan sejati, oleh karena itulah aku duduk di sini untuk meditasi, ini adalah motivasi bodhicitta (Tib. Byang Chub kyi Sems), dan apabila semua tindakan kita berlandaskan bodhicitta, semua aktivitas kita bisa menjadi sangat luhur.
Enam Praktik Pendahuluan
Dalam Enam praktik pendahuluan disebutkan, dengan memulai dari batin yang penuh kebajikan, kita berlindung kepada Triratna dan membangkitkan bodhicitta. Kondisi seperti inilah yang disebut kondisi batin yang penuh kebajikan, kita memperluas cara berpikir kita dengan mengikutsertakan semua makhluk, kalau ini juga tidak bisa memberikan manfaat kepada mereka, kondisi apa lagi yang bisa memberikan manfaat besar kepada?
Apabila kita bisa melakukan ini setiap hari, apakah itu ketika sedang duduk, berjalan, berbaring, aktivitas apapun, aktivitas sehari-hari yang kita lakukan dengan melandaskan dengan cara demikian, aktivitas kita menjadi aktivitas bajik yang sangat mulia, ciptakanlah motivasi seperti itu, ketika sedang belajar, merenung, mendengarkan dharma, meditasi, semuanya menjadi aktivitas spiritual yang bajik.
Bahkan, ketika kita memberikan makanan kepada anjing dengan motivasi itu, aktivitas itu juga menjadi aktivitas penuh kebajikan, dan akan menjadi aktivitas bodhisatwa karena kita berbuat demi kebaikan makhluk lain. Fokuskan kebaikan kepada makhluk lain, jangan mementingkan diri sendiri saja, sementara itu kita tidak perlu kuatir, karena semakin banyak kita memikirkan kesejahteraan makhluk lain maka, kebaikan-kebaikan akan datang kepada kita.
Inilah yang dilakukan oleh para makhluk-makhluk agung, mereka disebut agung karena mereka mementingkan kesejahteraan makhluk lain, kita perlu menjadikan itu sebagai suatu panutan.
Demikianlah kita mulai meditasi, setelah itu kita boleh meditasi pada Shunyata (Tib. sTong Pa Nyid).
Artikel ini boleh dikutip sebagian atau seluruhnya dengan tetap mencantumkan nama penulis dan url, tidak dimodifikasi dan non komersial. Karya ini dilindungi oleh lisensi Creative Commons License, kecuali yang tidak disebutkan demikian.