Sore itu langit begitu cerah. Sang ayah mengajak anaknya untuk pergi menyaksikan festival layang-layang. Mereka tiba di pinggir pantai, melihat begitu banyak warna-warni layang-layang berterbangan di langit biru. Sungguh pemandangan indah!
Sang anak juga ingin meramaikan festival itu. Dia meminta ayahnya untuk membelikan layang-layang. Mereka mampir ke toko layang-layang dan membeli satu set rol, benang, dan layang-layang. Sang anak begitu gembira walaupun layang-layang masih ditangannya.
Mereka berdua mulai menerbangkan layang-layang itu, mengulur dan mengulur benangnya. Layang-layang itu pun terbang tinggi di angkasa bersama-sama dengan layang-layang lainnya. Layang-layang warna-warni itu seolah-olah menghiasi angkasa menjadi begitu indah.
Sang anak terus mengulur benangnya. Sampailah pada titik terakhir, benangnya habis. Dia hanya tertegun memegang rol benang yang sudah habis itu. Dia berpikir dalam hatinya, “Ternyata rol ini mencegah layang-layang sehingga tidak bisa terbang lebih tinggi lagi.” Lalu dia punya ide.
“Papa…” teriak anak itu. Ayahnya menoleh sambil tersenyum. Anak itu melanjutkan, “Kalau kita potong benang ini, maka layang-layang akan bisa terbang lebih tinggi lagi.” begitu polos permintaan sang anak.
Ayahnya pun setuju. Anak itu langsung memotong benang di rol itu. Benar, layang-layang tertiup angin dan terbang semakin tinggi. Tak lama kemudian layang-layang itu pelan-pelan turun dan turun kemudian jatuh ke tanah jua.
“Papa, seharusnya layang-layang itu terbang semakin tinggi, kok layang-layang itu jatuh?” Sang ayah membalas, “Anakku, kita seperti layang-layang, terikat pada sesuatu agar tetap bisa terbang pada ketinggian tertentu. Kadang kita merasa ikatan itulah yang mencegah kita terbang lebih tinggi lagi.
Ikatan benang itu tidaklah mencegah layang-layang untuk terbang lebih tinggi. Ikatan itu justru membantu layang-layang itu tetap bisa terbang walaupun angin mulai berhenti. Ketika angin mulai berhembus lagi, maka ikatan itu juga yang membantu layang-layang terbang tinggi sesuai dengan arahnya.
Jika ikatan itu dipotong, maka itu sama saja dengan memotong dukungan kepada layang-layang. Ikatan benang itu adalah dukungan agar layang-layang bisa terbang dengan baik di waktu angin berhembus kencang maupun lambat.” Bocah itu mulai sadar akan kesalahannya.
Dalam hidup ini, kadang kita merasa bisa tumbuh dan berkembang cepat jika kita tidak terikat pada keluarga, komunitas, dan sahabat.
Kita sering lupa, ternyata keluarga, komunitas, dan sahabatlah yang menemani dan membantu kita mengarungi berbagai kesulitan hidup. Merekalah pendukung kita. Merekalah yang mendukung kita terbang lebih stabil dan tinggi. Jadi, janganlah engkau memotong tali ikatan keluarga, komunitas, dan sahabat.
Artikel ini boleh dikutip sebagian atau seluruhnya dengan tetap mencantumkan nama penulis dan url, tidak dimodifikasi dan non komersial. Karya ini dilindungi oleh lisensi Creative Commons License, kecuali yang tidak disebutkan demikian.