Praktik meditasi kita fokuskan pada penghembusan keluar napas, dengan bernapas keluar, kita bayangkan semua pikiran negatif pergi meninggalkan kita melalui lubang hidung yang berbentuk awan hitam kemudian melebur dan hilang, kita perlu melakukannya beberapa kali, dengan demikian batin kita menjadi bersih dan jernih.
Jadi, batin dan badan jasmani terkoneksi sangat erat dan dekat, energi batin bagaikan kuda, dan pikiran bagaikan joki, jadi antara kuda dan joki memiliki koneksi sangat erat, dengan demikian kita membayangkan energi hitam keluar melalui nafas keluar.
Dengan membayangkan energi hitam itu keluar, maka kita memvisualisasikan objek perlindungan, visualisasikan para Buddha dan bodhisatwa di depan kita, dan kemudian kita melakukan meditasi napas dengan fokus pada napas masuk semua berkah, prajna, pencapaian, welas asih, kekuatan para Buddha dan bodhisattwa.
Kemudian ada teknik meditasi 9 putaran napas, yaitu dengan bernapas tiga kali melalui lubang hidung kanan dan mengeluarkan napas melalui lubang hidung kiri, kemudian kita menutup lubang hidung kanan dan bernapas dengan lubang hidung kiri dan kemudian membiarkan napas keluar dari lubang kanan; setelah itu kita bernapas tiga kali melalui dua lubang hidung dan membayangkan semua awan negatif keluar dari badan kita.
Apabila seseorang mempraktikkan Mantra Rahasia (Tib. gSang sNgags, Skt. Guhyamantra), tentu saja meditasinya lebih kompleks terutama berkaitan dengan pengaturan saluran energi dan koneksi ke berbagai bagian.
Metode meditasi pernapasan cukup umum, yang mana anda meletakkan seluruh fokus pada napas, mengikuti keluar dan masuknya napas. Mulai dengan menarik napas, kemudian sadar bahwa aku sedang bernapas, saya sedang menarik napas dan tarikannya sudah hampir selesai, kemudian selesai menarik napas, kemudian saya mulai menghembuskan napas, fokus total pada napas keluar dan nasuk, ketika satu tarikan dan hembusan dihitung satu; jadi coba sampai hitungan ke tujuh tanpa kehilangan fokus, kemudian apabila berhasil boleh melanjutkan hingga hitungan ke-14, ke-21. Apabila anda sanggup mencapai hitungan ke-21 tanpa kehilangan fokus, maka itu sangat-sangat bagus dalam menenangkan batin.
Meditasi napas sangat bagus, karena mencegah perpencaran pikiran, sifat alami pikiran adalah melompat terus setiap saat, ketika batin tenang maka, pikiran stabil seperti samudra reda dari gejolak gelombangnya, air menjadi jernih dan anda bisa melihat jauh ke dalam, bahkan bisa melihat hingga ke dasar samudra. Anda bisa merasakan perasaan kejernihan batin, kejernihan batin dihasilkan oleh meredanya kesibukan mental.
Seseorang hendaknya jangan memikirkan masa lalu, jangan terlibat dalam memori masa lalu, atau mengharapkan masa akan datang, atau segala jenis perpencaran pikiran, hanya bertahan pada batin itu saja, menjadi sepenuhnya sadar sifat konvensional batin, yaitu jernih.
Banyak ide populer yang menyatakan bahwa apabila bisa fokus pada batin, dan sanggup memunculkan tingkat keterjagaan yang jernih dan bersih terhadap batin kemudian, mencoba untuk mencapai kondisi samatha (Tib. Zhi gNas), hanya dengan fokus itu saja, namun anda perlu tahu bahwa itu tidak semudah yang disebutkan seperti kebanyakan orang.
Dimanakah Batin?
Batin tidak memiliki bentuk fisik, walaupun kita berusaha mencarinya, namun tidak bisa ditemukan di luar maupun di dalam diri kita, batin tidak memiliki warna, bentuk, wujud; namun apabila kita bilang bahwa kita tidak punya batin padahal kita memiliki batin, karena segala sesuatu bisa muncul dan tampak oleh kita atas proses batin, bagaikan segala sesuatu yang muncul sebagai hasil refleksi dari cermin, segala sesuatu yang berkaitan dengan keinginan-keinginan duniawi atau di luar sistem duniawi, semua ini bisa muncul dihadapan batin kita. Jadi batin seolah-olah bagaikan cermin, kita memiliki batin, namun tidak bisa ditemukan.
Batin, kesadaran, kewaspadaan, keterjagaan, cara apapun kita menyebutnya, ia adalah sesuatu yang sangat lentur, tak ada orang yang bisa menyangkal bahwa kita memiliki batin, namun ketika diminta untuk mendeskripsikan batin, maka ini menjadi suatu tugas yang sangat sulit.
Kesibukan Mental dan Netral
Kapan kita bisa memberhentikan semua kesibukan mental? Pertama-tama membiarkan batin menjadi familiar dengan keadaan netral, berangkat dari keadaan netral akan mudah mengarahkan batin ke arah kebajikan, menuju arah positif dan pada keadaan positif inilah kita mulai meditasi, terserah menggunakan teknik apapun untuk meditasi.
Ketika ingin mulai meditasi, jangan sekonyong-konyong meditasi tanpa rencana jelas, apa yang ingin kita lakukan dalam praktik meditasi, urutan meditasi seperti apa, dan seterusnya, kita perlu melakukan persiapan secukupnya.
Artikel ini boleh dikutip sebagian atau seluruhnya dengan tetap mencantumkan nama penulis dan url, tidak dimodifikasi dan non komersial. Karya ini dilindungi oleh lisensi Creative Commons License, kecuali yang tidak disebutkan demikian.
Namo Buddhaya Bhante,
saya pernah dengar istilah meditasi tanpa obyek, apakah ini sama dg meditasi yg fokus pada batin? Lalu apa yang menjadi jangkar kita supaya pikiran tidak mengembara?
Hi Karolina,
Saya tidak pernah coba meditasi tanpa objek. Setahu saya meditasi selalu punya objek, mungkin yang dimaksud adalah tanpa objek yang tetap. Batin itu juga sudah merupakan objek. Dalam anapanasati disebutkan 4 domain (badan jasmani, perasaan, batin/pikiran, dan fenomena (objek pikiran)).
Supaya pikiran tidak mengembara, maka butuh objek kekinian, contoh napas, karena napas selalu kekinian. Pikiran memang punya sifat mengembara, membuatnya menjadi lelah dan keruh. Jadi samatha membantu pikiran tidak mengembara, tapi istirahat pada satu objek. Lalu pikiran menjadi tenang dan damai, lalu vipasyana bisa masuk, yaitu menatap mendalam (bukan pikiran kusut atau pikiran mengembara), suatu kualitas pikiran yang jernih untuk memahami apa yang terjadi di saat ini, apa yang terjadi dalam badan jasmani, perasaan, dan sekeliling.
Objek lain juga bisa dipakai, contoh pada meditasi makan maka objeknya adalah kunyah makanan, contoh jalan adalah memperhatikan langkah kaki, contoh gosok gigi, menyapu, dll juga bisa membangkitkan kualitas kesadaran terhadap apa yang sedang Anda lakukan. Jadi ini yang kami sebut meditasi sehari-hari, dan tentu saja boleh diperkuat dengan meditasi duduk formal maupun non formal sehari-hari.
Selamat mencoba 🙂
Terima kasih, Bhante.
Maaf karena pertanyaan saya terkirim 2 kali. 🙏